Bullying,
permasalahan lama yang terus berulang berulang hingga sekarang. Bullying (aksi
kekerasan secara psikologis dan Fisik) kerap terjadi dilingkungan sekolah.
Secara umum aksi bullying dibagi menjadi tiga :
1. Psikologis,
seperti mengintimidasi, mengecilkan, mengabaikan, dan mendiskriminasi,
mendiamkan, menolak, mempermalukan, menertawakan
2. Fisik,
seperti memukul, mencubit, menendang, melukai, menjewer, memalak
3. Verbal,
seperti memaki, menggosip, dan mengejek, berteriak, memarahi, mengumpat, ejekan
Usia paling
rawan untuk perilaku bullying adalah usia sekolah. Dilingkungan pendidikan ini,
kasus bullying tumbuh subur, praktek praktek bullying sudah dilakukan sejak
awal masuk sebuah institut pendidikan. Dengan MOS atau “masa orientasi siswa”
yang sebenarnya bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah, justru jadi ajang bullying senior kepada
junior.
Masih segar dari
ingatan, tentang kasus kasus bullying yang terjadi beberapa tahun kebelakang.
kasus meninggalnya praja Clifft Muntu, praja dari IPDN yang meninggal akibat
dianiaya seniornya, Vivi siswi SMP 10 Bantar Gebang yang memilih untuk gantung
diri, karena di olok olok teman sekolahnya karena ayahnya seorang tukang bubur.
Ironisnya bullying sendiri juga terjadi dilingkungan sekolah dasar, kasus Edo
Rinaldo yang meninggal setelah dipukuli teman sebayanya.
Entah siapa yang
harus disalahkan, sekarang dengan mudahnya anak anak melakukan tindakan
kekerasan fisik dan mental kepada orang lain.
Tak bisa
dipungkiri, peran media juga sangat berpengaruh kepada sikap generasi bangsa
ini. media yang sering menayangkan program yang kurang mendidik, seperti
sinetron yang berisi banyak kekerasan baik psikologis, fisik dan verbal dapat
menjadi pemicu tindakan kekerasan dikehidupan nyata.
Bagaimana
mengurangi tindakan bullying dilingkungan ? semuanya harus dimulai dari kita.
Sebisa mungkin sejak dini kita tanamkan berprilaku baik dan sopan kepada
anak-anak, hindari hukuman yang mengandung kekerasan fisik, psikologis dan
verbal. Hindari menyepelekan tindakan bullying anak dan menganggapnya biasa.
Koordinasi dan konsultasikan sikap anak disekolah dan dirumah. Pihak sekolah
harus menciptakan lingkungan positif, pendisiplinan yang tak mengandung
kekerasan dan harus mendidik.
Dampak Bullying
bisa sangat luas, hentikan, mulai dari diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar